Pengertian LED – Sebagian dari kalian mungkin sudah pernah mendengar istilah LED, terumata bagi kalian yang bekerja dalam bidang elektronika atau penghobi elektronika.
Teknologi LED ini bahkan sudah kita rasakan di kehidupan sehari-hari, mulai dari lampu LED untuk alat elektronika, ruangan, remot kontrol, TV LED, smartphone dan masih banyak lagi penggunaan dari teknologi LED ini.
Nah pada artikel kali ini mimin akan membahas mengenai pengertian LED, sejarah, polaritas, cara kerja, simbol, bentuk, warna, fungsi, karakteristik, dan kelebihan. Untuk itu simak pembahasannya dibawah ini.
Daftar isi
Sejarah LED

Sejarah awal penemuan teknologiLED ini dimulai dari seorang yang bernama Henry Joseph Round pada tahun 1907. Ia menemukan bahan anorganik yang dapat menyala ketika dialirkan dengan arus listrik.
Pada tahun 1921, seorang ilmuwan fisika rusia yang bernama Oleg Lossew yang meneukan putaran efek pada emisi cahaya. Hingga tahun 1947 ia dapat menjelaskan perihal penemuan dan mempraktekkannya.
Pada tahun 1951, dikembangkan sebuah transistor dalam semikonduktor.
Pada tahun 1962, Nick Holonyak mengembangkan luminescense merah pada dioda tipe GaAsP. Pada tahun inilah merupakan awal lahirnya teknologi LED.
Pada tahun 1971, lampu LED dikembangkan dengan beragam warna seperti hijau, orange, kuning. Selain itu kinerja dari LED ini semakin maju.
Pada tahun 1993, ilmuwan Jepang menemukan LED yang mengeluarkan cahaya biru dengan spektrum hijau (InGan Diode).
Pada tahun 1995, LED yang berwarna putih dibuat.
Setelah itu teknologi LED semakin hari semakin maju dengan pengaplikasian untuk berbagai kebutuhan, dan sampai saat ini LED sudah menjadi kebutuhan.
Pengertian LED (Light Emitting Diode)
LED (Light Emitting Diode) adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.
LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
LED juga bisa memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada remote TV ataupun remote control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil serta bisa dipasangkan dengan mudah ke berbagai perangkat elektronika.
Berbeda halnya dengan lampu pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen, sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.
Maka dari itu, saat ini LED yang bentuknya kecil sudah banyak digunakan sebagai lampu penerangan dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Cara Mengetahui Polaritas LED

Agar dapat bisa mengetahi polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED, kalian dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas.
Ciri-ciri terminal Anoda (+) yaitu :
- Kaki lebih panjang
- Lead Frame kecil
Ciri-ciri terminal Katoda (-) yaitu :
- Kaki lebih pendek
- Lead Frame besar
- Terletak di sisi yang Flat
Cara Kerja LED
Seperti yang sudah mimin jelaskan sebelumnya, LED adalah keluarga dari Dioda yang terbuat dari semikonduktor.
Cara kerjanya juga hampir sama dengan Dioda yang mempunyai dua kutub yakni Kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N).
LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju Katoda. LED ini terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping, sehingga menciptakan junction P dan N.
Proses doping dalam semikonduktor yang dimaksud adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni, sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
Ketika LED dialiri tegangan maju (bias forward) yaitu dari Anoda (P) ke Katoda (K), kelebihan elektron pada N-type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan hole (lubang) yakni wilayah yang bermuatan positif (P-Type material).
Saat elektron berjumpa dengan hole akan melepaskan photon serta memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED (Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga bisa dikelompokkan menjadi Transduser yang bisa mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
Simbol dan Bentuk LED
Tegangan Maju (Forward Bias) LED
Masing-masing warna LED memerlukan tegangan maju (Forward Bias) untuk bisa menyalakannya.
Tegangan maju untuk LED tersebut tergolong rendah, sehingga memerlukan sebuah resistor untuk membatasi arus dan tegangannya supaya tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF.
Nah berikut ini merupakan beberapa warna dan tegangan maju yang dapat kalian ketahui, diantaranya:
Warna | Tegangan Maju @20ma |
---|---|
Infra Merah | 1,2V |
Merah | 1,8V |
Jingga | 2,0V |
Kuning | 2,2V |
Hijau | 3,5V |
Biru | 3,6V |
Putih | 4,0V |
Warna-Warna LED

Saat ini, LED sudah mempunyai beranekaragam warna, diantaranya yaitu seperti warna merah, kuning, hijau, biru, jingga, putih dan inframerah.
Keanekaragaman warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) serta senyawa semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED:
Bahan Semikonduktor | Wavelenght | Warna |
---|---|---|
Gallium Arsenide (GaAs) | 850-940nm | Infra Merah |
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) | 630-660nm | Merah |
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) | 605-620nm | Jingga |
Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N) | 585-595nm | Kuning |
Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) | 550-570nm | Hijau |
Silicon Carbide (SiC) | 430-505nm | Biru |
Gallium Indium Nitride (GaInN) | 450nm | Putih |
Kegunaan LED dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknologi LED memiliki berbagai macam kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, serta hemat listrik dan bentuknya yang kecil ini semkin populer dalam bidang teknologi pencahayaan.
Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi teknologi LED (Light Emitting Diode) ini. Nah berikut ini merupakan beberapa pengaplikasian LED dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
- Lampu penerangan jalan
- Lampu penerangan rumah
- Lampu indikator
- Lampu dekorasi interior ataupun exterior
- Papan iklan
- Backlight LCD (Display, TV, Monitor, Handphone)
- Pemancar infra merah pada remote control (AC, AV Player, TV)
Fungsi LED
Jika kita memahami lebih jauh seperti apa fungsi LED saat diterapkan dalam sebuah rangkaian, maka akan didapatkan banyak sekali kegunaan LED dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan sekarang ini bukan hanya dalam dunia elektronika saja, namun merambah ke berbagai keperluan yang menjadikan LED sebagai komponen utama.
Jika dihubungkan dengan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, LED ini mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Sebagai layar televisi dan komputer
- Sebagai lampu indikator dalam sebuah rangkaian elektronika
- Sebagai sensor infra merah pada remote kontrol peralatan elektronik
- Digunakan pada kendaraan bermotor (lampu sein)
Karakteristik LED
Adapun beberapa karakteristik dari lampu LED (Light Emitting Diode) yang dapat kita ketahui, diantaranya:
- Termasuk keluarga dioda dan terbuat dari bahan semikonduktor.
- Memiliki dua kaki (Anoda dan Katoda) dengan polaritas dan panjang berbeda.
- Memiliki chip semikonduktor yang telah melewati proses doping (sudah tidak murni) yang memiliki junction P dan N.
- Hanya memancarkan cahaya setelah dialiri tegangan maju.
Kelebihan dan Kekurangan LED
Kelebihan Lampu LED :
- Lebih aman
- Lebih terang
- Awet dan tahan lama jika dibandingkan dengan lampu jenis lain
- Tidak memancarkan panas, sehingga faktor ini yang menjadikan lampu ini hemat energi
Kekurangan Lampu LED :
- Penggunaan lampu LED ini belum menyeluruh ke berbagai daerah
- Harga lampu LED terbilang mahal daripada lampu lainnya
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian LED, sejarah, cara mengetahui polaritas, cara kerja, simbol, bentuk, tegangan maju, warna, fungsi, karakteristik, kelebihan dan kekurangannya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian sampai jumpa, terimakasih 😀