hanif Seorang perantau yang ingin sukses dengan belajar SEO

Pengertian MCB

pengertian mcb

Pengertian MCB – Pernahkan kalian mendengar kata MCB atau Miniature Circuit Breaker. Pasti masih banyak dari kalian yang baru mendengar kata ini padahal fungsinya sangatlah vital.

Komponen kelistrikan yang satu ini juga wajib ada di setiap rumah serta menjadi salah satu syarat penting dalam instalasi listrik.

Mengapa MCB ini menjadi syarat penting terutama dalam segi keamanan? Penjelasannya akan mimin sapaikan di artikel ini.

Dimana penjelasan tersebut meliputi pengertian MCB, fungsi, cara kerja dan jenis-jenis MCB yang paling sering digunakan.

Nah diartikel kali ini mimin akan membahas mengenai pengertian MCB, jenis, fungsi, kode, cara kerja serta tips untuk memilih MCB agar dapat bekerja dengan optimal.

Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB (Miniature Circuit Breaker)/ Miniatur Sirkuit adalah sebuah perangkat elektronikal yang fungsinya sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan.

Maka, dengan kata lain MCB bisa memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tersebut melebihi nilai yang ditentukan.

Namun ketika arus listrik dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.

Pada dasarnya MCB mempunyai fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE) yakni memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan arus.

Terjadinya kelebihan arus listrik ini bisa dikarenakan adanya hubung singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload).

Namun MCB bisa di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat lagi digunakan.

Fungsi MCB

Terdapat 3 fungsi utama MCB yaitu untuk pemutus arus, proteksi terhadap beban lebih (overload) dan untuk memproteksi adanya hubung singkat (konsleting).

Untuk penjelasannya masing-masing bisa dibaca dibawah ini:

1. Sebagai Pemutus Arus

Fungsi sebagai pemutus arus dapat diartikan sebagai bentuk pengamanan atau kendali dari pemilik rumah.

Sebagai bentuk keamanan ketika terjadi masalah pada instalasi listrik. Maka, MCB akan memutuskan arus secara otomatis.

Sedangkan bentuk kendali dari pemilik rumah adalah ketika kalian ingin mematikan aliran tidak hanya pada satu titik melainkan pada semua jaringan yang terhubung.

Maka, bisa dengan menurunkan toggle switch pada MCB. Seringkali pada satu instalasi rumah atau sebuah bangunan melibatkan lebih dari satu MCB.

Oleh karena itu, pahami alur instalasi listrik yang ada pada tempat kalian untuk menghindari kesalahan ketika mematikan arus secara manual.

2. Memproteksi Adanya Beban Lebih (Overload)

Beban lebih atau Overload adalah suatu kejadian ketika penggunaan arus listrik melebihi batas penggunaan listrik pada bangunan yang ditempati.

Komponen dari MCB yang bertugas mendeteksi adanya beban lebih adalah pada elemen bimetalnya.

Contohnya ketika suatu ruangan atau rumah menggunakan MCB dengan batas arus 6A maka seharusnya penggunaan listrik yang diperbolehkan tidak boleh lebih dari 6A.

Untuk instansi penerangan mungkin masih terkendali akan tetapi untuk instansi tenaga (stop kontak) biasanya sering dilalaikan.

Ketika kalian menancapkan komponen elektronika dengan daya tinggi sehingga membuat arus naik menjadi 7A.

Maka, elemen bimetal pada MCB akan melengkung karena terkena panas lebih serta otomatis mematikan kontak MCB sehingga terjadilah Trip atau pemutus arus.

3. Memproteksi Adanya Hubung Singkat (Konsleting)

Konsleting atau hubung singkat adalah salah satu penyebab kebakaran tertinggi pada bangunan, oleh karena itu penggunaan MCB sangatlah penting untuk mencegah terjadinya hal itu.

Untuk fungsi proteksi hubung singkat ini komponen MCB yang bertugas untuk mendeteksi adalah Magnetic Trip yang berupa Solenoid.

Sama halnya seperti beban lebih, komponen ini bereaksi akibat panas yang diterima namun pada kasus hubung singkat panas yang masuk sangat tinggi.

Besarnya panas yang diterima akan menimbulkan adanya gaya magnet pada Solenoid serta otomatis menarik switch sehingga aliran listrik terputus.

Jika pada kasus hubung singkat bimetal melengkung dengan adanya jeda waktu. Maka, di konsleting ini Magnetic Trip akan bereaksi dengan sangat cepat.

Tujuannya untuk memperkecil resiko kerusakan pada komponen serta terjadinya kebakaran.

Jenis MCB

Berdasarkan ketahanannya, MCB adalah sebuah komponen yang mempunyai jenis yang banyak dan biasanya disebut sebagai arus normal

Diantaranya yaitu : 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A, dan 125A.

Sedangkan berdasarkan karakteristik pemutus arus listriknya, MCB adalah komponen yang dapat terbagi menjadi 5 jenis yaitu tipe B, C, D, K, dan Z.

Supaya kalian dapat mengenalinya, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis MCB :

1. MCB Tipe B

MCB tipe ini mempunyai ketahanan listrik lebih besar, antara 3 sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertulis pada fisiknya.

Misalnya, apabila tertulis arus maksimumnya 7A maka batas ketahanannya antara 21A sampai 35A.

MCB jenis ini biasanya cocok serta sering kali ditemui pada area perumahan, toko ataupun industri ringan.

2. MCB Tipe C

MCB Tipe C adalah MCB yang memiliki ketahanan listrik lebih besar, antara 5 sampai 10 kali dari arus maksimum yang tertulis pada fisiknya.

Biasanya MCB jenis ini sering dijumpai pada gedung sebagai penerangan yang memakan banyak titik serta motor listrik arus sedang.

3. MCB Tipe D

MCB Tipe D adalah MCB yang memiliki ketahanan listrik paling besar, antara 10 sampai 25 kali dari arus maksimum yang tertulis pada fisiknya.

Biasanya MCB jenis ini cocok digunakan pada rangkaian yang memerlukan lonjakan listrik yang tinggi saat awal pemakaiannya.

Contohnya seperti motor listrik dengan daya besar, mesin sinar X-Ray, alat produksi pabrik dan sebagainya.

4. MCB Jenis K

MCB jenis ini biasanya disebut juga sebagai MCB dengan rating dan Breaking Capacity kecil.

Sederhananya, MCB jenis ini hanya bisa berfungsi untuk mengamankan suatu alat elektronik.

Contohnya peralatan rumah tangga seperti kulkas, televisi, dispenser dan lain sebagainya.

5. MCB Jenis Z

MCB jenis ini biasanya disebut juga sebagai MCB dengan rating dan Breaking Capacity kecil, sama halnya seperti tipe K.

MCB jenis Z adalah MCB yang biasanya digunakan untuk mengamankan rangkaian semikonduktor serta trafo yang sensitif dengan tegangan listrik.

Komponen tersebut akan bisa memutuskan atau menghubungkan kembali aliran listrik yang terjadi pada rangkaiannya.

Cara Kerja MCB

Untuk cara kerjanya, MCB adalah komponen memang pada dasarnya bisa dioperasikan secara manual dengan menekan tombol toogle switch supaya bisa mematikan serta menghubungkannya.

MCB juga memiliki dua prinsip kerja untuk bisa berfungsi, diantaranya thermal tripping dan magnetic tripping.

1. Thermal Tripping

Cara Kerja MCB
nesabamedia.com

Thermal Tripping ini bisa memutuskan aliran arus listrik ketika terjadinya arus berlebih atau Overload.

Cara kerjanya yaitu ketika elemen bimetal pada MCB menerima panas yang melebihi batasnya, maka ia akan mengembung.

Selanjutnya, elemen tersebut akan mematikan arus listrik yang mengalir melalui switch secara otomatis.

2. Magnetic Tripping

Cara Kerja MCB
nesabamedia.com

Magneting Tripping ini bisa memutuskan arus listrik ketika terjadinya hubungan singkat atau korsleting.

Cara kerjanya, ketika elemen magnet pada MCB menerima panas dalam waktu yang singkat, maka ia akan bereaksi.

Selanjutnya, gaya magnet pada solenoid yang terjadi akibat panas tersebut akan memutus arus listrik melalui switch secara otomatis.

Kode MCB

Kode MCB
teknikelektronika.com

Setelah kalian memahami pengertian MCB, cara kerja, jenis dan fungsinya. Tahu gak sih, kalau MCB juga terdapat suatu kode khusus? Kode tersebut fungsinya sebagai karakteristik tanda batas arus.

Untuk informasi lebih lengkapnya lagi, ada beberapa kode yang ada pada MCB seperti nomor mode, tegangan operasional dan lain sebagainya.

1. Nomor Model

Nomor model pada MCB, biasanya digunakan untuk memudahkan komunikasi antara produsen dengan konsumennya.

Namun, pada nomor model terdapat kode seperti FW-C60N yang berarti MCB tersebut menggunakan jenis tipe C dilanjutkan dengan nomor serinya.

Selain itu dengan adanya nomor model ini maka akan membantu produsen untuk bisa mengecek MCB yang bermasalah.

2. Batas Arus dan Nilai Kurva

Batas arus dan nilai kurva pada MCB ditandai dengan kode dibawah nomor model. Contohnya seperti pada gambar diatas,  MCB tersebut mempunyai kode C16A.

Cara membacanya, C adalah jenis dari MCB yang berarti memiliki ketahanan listrik lebih besar antara 5 sampai 10 kali.

Sedangkan, 16A adalah tegangan yang tertulis atau arus nominal yang nantinya akan difungsikan sebagai batasan listrik pada MCB.

3. Tegangan Operasional

Besarnya nilai dari tegangan operasional pada MCB umumnya dibaca dalam satuan volt. Tegangan operasional ini menyatakan nilai besaran yang bisa digunakan.

Contohnya pada gambar diatas, tegangan operasional pada MCB mempunyai besaran 230/400 volt.

Sederhananya, kalian dapat menggunakan peralatan listrik dengan total nilai besarnya tidak melebihi dari tegangan operasiona supaya tidak terjadi Overload.

4. Breaking Capacity MCB

Breaking Capacity MCB berfungsi sebagai daya maksimal dari arus yang mengalir. Contohnya seperti pada gambar diatas, MCB menunjukkan nilai besaran 6000A.

Artinya komponen tersebut bisa menahan arus listrik hanya sampai 6000A, jika melebihinya maka berkemungkinan MCB akan rusak.

5. Kelas Energi

Kelas energi adalah spesifikasi dari karakteristik MCB yang menyatakan tenaga maksimumnya.

Pada umumnya, kelas energi terbagi menjadi tiga diantranya class 1, class 2 dan class 3.

Pada gambar diatas MCB memiliki kelas tiga yang berarti energi yang melalui komponen tersebut bisa sampai 1,5L Joule/detik.

6. Indikator Status

Indikator status adalah komponen pada MCB yang fungsinya untuk bisa memastikan atau menghubungkan kembali aliran listrik secara manual.

Biasanya terdapat juga MCB yang tidak memiliki indikator status, namun jenis tersebut tidak direkomendasikan.

Alasannya, karena bisa menimbulkan bahaya serta mempercepat kerusakan pada MCB.

7. Simbol Operasi

Simbol operasi adalah jumlah pole yang tertulis pada sebuah MCB. Biasanya, simbol pole terdiri dari dua jenis diantaranya single pole dan double pole.

Pada gambar diatas, MCB tertulis dua simbol berarti jenis tersebut mengandung jenis double pole.

Tips Memilih MCB

Bagi Kalian yang ingin mengganti atau menggunakan MCB, adapun tips-tipsnya supaya komponen tersebut dapat bekerja dengan optimal.

Berikut ini merupakan tips untuk memilih MCB yang harus kalian perhatikan diantaranya:

  • Memiliki standar proteksi yang telah diakui (SNI)
  • Frekuensi dari MCB harus sesuai dengan sistemnya. Contohnya pada MCB merlin gerin yang bisa beroperasi pada frekuensi 50Hz atau 60Hz.
  • Untuk tegangan operasional, direkomendasikan untuk memilih daya yang lebih besar dibandingkan pemakaian listrik tersebut.
  • Kelas energi harus disesuaikan dengan besarnya arus beban yang dilewatkan kabel.
  • Memilih batasan arus yang sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk batasannya, kita bisa melihat jenisnya dari beberapa arus nominal yang telah dibahas sebelumnya.
  • Untuk tipe MCB, jika kita tinggal di rumah bisa memilih yang 1 fasa. Sedangkan jika untuk industri atau pabrik direkomendasikan untuk memilih MCB tipe 3 fasa.
  • Pilihlah MCB yang berkualitas, biasanya ditandai dengan harga mahal. Karena, biasanya yang bagus yaitu MCB dengan harga mahal bisa menjamin dengan lebih baik.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian MCB, fungsi, jenis, cara kerja, kode dan tipsnya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian sampai jumpa, terimakasih 😀

hanif Seorang perantau yang ingin sukses dengan belajar SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.