Pengertian Op-Amp – Dalam dunia elektronika, istilah op-amp tentu saja sudah tidak asing lagi bukan?
Penggunaan aplikasi pemakaian op-amp pada bidang elektronika audio, pengatur tegangan dc, tapis aktif, penyearah presisi, pengubah digital ke analog, elektronika nuklir serta masih banyak lagi.
Nah sebenarnya apa sih op-amp ini, bagaimana karakteristiknya dan prinsipnya? Pada artikel kali ini kita akan membahas topik tentang op-amp ini.
Daftar isi
Pengertian Op-Amp
Op-Amp atau Operational Amplifier adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang fungsinya sebagai penguat sinar listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi.
Sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
Dalam bahasa indonesia, Op-Amp atau operational amplifier sering disebut juga dengan penguat operasional.
Pada umumnya Op-Amp dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp.
Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, Dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.
Sebuah rangkaian Op-Amp mempunyai dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan yang satu lagi Input Non-Inverting dan memiliki satu output (keluaran).
Operasional amplifier bekerja dengan menggunakan dua buah tegangan catu yang simetris yaitu tegangan catu positif (+V) dan tegangan catu negatif (-V)
Bentuk dan Simbol IC Op-Amp
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier atau penguat operasional) diantaranya yaitu :
- Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
- Masukan pembalik (Inverting) –
- Keluaran Vout
- Catu daya positif +V
- Catu daya negatif -V
Fungsi Op-Amp
Op-Amp berfungsi sebagai pendeteksi serta penguat sinyal input dalam arus listrik searah (DC) dan bolak-balik (AC).
Aplikasi Op-Amp juga berguna untuk memperkuat diferensiasi impedansi input tinggi serta penguat bagi output impedansi rendah.
Beberapa tujuan peralatan yang menggunakan Op-Amp sebagai salah satu komponen penyusunnya antara lain:
- Sensor
- Filter aktif
- Penguat
- Peraturan tegangan
- Buffer sinyal
- Instrumentasi
- Mengintegrasikan sinyal
- Memperkuat volume suara
- Memperkuat sinyal
- Konversi sinyal analog ke sinyal digital
Karakteristik Op-Amp
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp itu umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input).
Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop Configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup.
Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang serta menghasilkan penguatan yang bisa diukur dan bisa dikendalikan.
Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini yaitu untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan.
Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.
Secara umum, Op-Amp atau Operational Amplifier yang ideal mempunyai karakteristik sebagai berikut
- Av = ∞. Penguatan Tegangan Open-Loop atau tak terhingga
- Voo = 0. Tegangan Offset Keluaran adalah nol (Output Offset Voltage)
- Zin = ∞. Impedansi Masukan tak terhingga (Input Impedance)
- Zout = 0. Impedansi Output adalah nol (Output Impedance)
- BW = ∞. Lebar Pita tak terhingga (Bandwidth)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian Op-Amp, bentuk dan simbol IC Op-Amp, fungsi Op-Amp dan karakteristiknya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian sampai jumpa, terimakasih 😀