hanif Seorang perantau yang ingin sukses dengan belajar SEO

Pengertian Saklar Listrik

Pengertian Saklar Listrik – Benda ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang, setiap hari kita menggunakannya. Salah satunya yaitu untuk menyalakan dan mematikan lampu dirumah atau diruangan manapun.

Nah untuk itu pada artikel kali ini mimin akan membahas mengenai pengertian saklar listrik dan cara kerjanya. Untuk itu simak pembahasannya dibawah ini.

Pengertian Saklar Listrik

Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik.

Saklar (Switch) ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.

Nah berikut ini merupakan beberapa contoh penggunaan saklar di peralatan-peralatan listrik ataupun elektronik:

  • Tombol ON/OFF di laptop atau komputer
  • Tombol ON/OFF dan volume up down di ponsel
  • Tombol ON/OFF di TV, tombol-tombol di remote TV
  • Tombol-tombol keyboard pada laptop atau komputer
  • Tombol ON/OFF dan tombol pilihan kecepatan di kipas angin
  • Saklar dinding untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik

Jenis Jenis Saklar Listrik

pengertian saklar listrik

Pada umumnya saklar apapun yang dirancang untuk dioperasikan oleh seseorang disebut dengan saklar tangan, dan berikut ini merupakan beberapa jenisnya, yaitu:

1. Saklar Lampu

Umumnya ini memanfaatkan basis konsep SPST, dimana memonik ini mengacu pada singkatan single pole, single throw. Saklar terdiri satu set kontak listrik dan masing-masing memiliki satu terminal.

2. Saklar Tunggal

Sering disebut dengan saklar DPST atau double pole, single throw. itu karena terdapat masing-masing dua kutub dan set konektor, namun hanya satu posisi yang bisa terhubung dalam satu waktu.

Kutub pertama terdiri dari terminal A dan B yang saling terhubung. pada waktu yang bersamaan, kutub kedua, terdiri dari terminal C dan C, juga terhubung.

Karena hanya ada satu posisi dimana kutub-kutub ini beroperasi maka dari itu disebut saklar tunggal. Pada dasarnya, DPST terdiri dari dua SPST, namun dikendalikan oleh satu mekanisme.

3. Saklar ON/OFF

Saklar ON/OFF mempunyai konsep yang sederhana dengan mengacu pada SPST (single pole, single throw). Ketika saklar terbuka tidak ada arus, namun ketika ditutup, kontak bertemu dan arus pun ditransfer.

4. Saklar Listrik

Saklar listrik mengacu pada perangkat apapun yang dipakai untuk memutus aliran elektron dalam suatu rangkaian.

5. Saklar Ganda

Memanfaatkan basis konsep SPDT, yang merupakan akronim dari single pole, double throw, atau biasanya disebut dengan saklar pengubah.

Dalam hal ini, terdapat tiga terminal, yaitu satu terminal (A), menghadap dua terminal yang berlawanan (B dan C) dimana bisa dihubungkan dengan salah satunya, tergantung pada modenya.

Dikatakan saklar ganda karena ada dua posisi yang bisa dioperasikan disini, antara A terhubung ke B, atau A terhubung ke C.

6. Saklar Seri

Mempunyai fungsi yang hampir sama dengan saklar saklar listrik lainnya, saklar seri ini biasanya digunakan jika ingin secara bergantian menghubungkan atau memutuskan dua kelompok lampu.

Cara Kerja Saklar Listrik

teknikelektronika.com

Sederhananya, sebuah saklar terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung, maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian.

Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus.

Saklar yang paling sering ditemukan yaitu saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik.

Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya yaitu keadaan “Close” atau “Tutup” dan keadaan “Open” atau “Buka“.

Close artinya terjadi sambungan aliran listrik, sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

Pada umumnya berdasarkan dua kedaan tersebut, saklar menggunakan istilah Normally Open (NO) untuk saklar yang berada pada keadaan terbuka (Open) pada kondisi awal.

Ketika ditekan, Saklar yang Normally Open (NO) tersebut akan berubah menjadi keadaan tertutup (Close) atau “ON”.

Sedangkan Normally Close (NC) merupakan saklar yang berada pada keadaan tertutup (Close) pada kondisi awal dan akan beralih ke keadaan terbuka (Open) ketika ditekan.

Fungsi Saklar listrik

Fungsi utama dari saklar listrik yaitu untuk menyambung dan memutuskan arus listrik pada rangkaian elektronika.

Saat saklar terbuka, kontak listrik tidak bersentuuhan, sehingga arus tidak bisa mengalir. Tetapi, ketika saklar ditutup, kontak listrik bersentuhan dan arus pun mengalir ke semua rangkaian.

Saklar bertanggung jawab untuk memungkinkan atau menghambat transfer listrik dalam suatu rangkaian listrik.

Paling umumnya yaitu bentuk unit elektromekanis manual dasar. Selain fungsi utama diatas, adapun fungsi lain dari saklar listrik, diantaranya:

  • Mengurangi resiko tersetrum listrik. Fungsi lainya yaitu sebagai pelindung penggunanya dari sengatan listrik. Sifat isolator pada komponen luar saklar akan melindungi penggunanya dari kejadian yang tidak diinginkan.
  • Memudahkan kita dalam aktifitas menyalakan dan mematikan perangkat elektronika. Dengan adanya saklar, kita jadi lebih mudah ketika ingin menyalakan atau mematikan alat-alat elektronik yang ada dirumah.
  • Mengurangi resiko korsleting listrik atau hubungan arus pendek listrik. Dengan menggunakan saklar kita bisa meminimalisir terjadinya hubungan arus pendek listrik.

Macam Macam Saklar Listrik

Pada umumnya saklar terbuat dari dua buah keping logam yang ditempatkan bersama dalam sebuah rangkaian.

Nah berikut ini merupakan beberapa macam saklar listrik yang bisa anda ketahui, diantaranya:

1. Saklar Push Button

Saklar push button adalah jenis saklar listrik yang paling umum ditemukan. Hal ini karena saklar push button bisa dibilang paling banyak digunakan oleh masyarakat.

Cara kerja saklar jenis ini cukup sederhana, yaitu anda hanya perlu menekannya, maka saklar push button akan berfungsi untuk membuat alat tersebut menyambung dan memutuskan aliran listrik.

2. Saklar Toggle

Saklar toggle adalah jenis saklar listrik yang dioperasikan dengan cara menggerakan tuas. Ukuran dari saklar toggle umumnya sangat kecil.

Maka dari itu, penggunaan saklar toggle biasanya hanya ditemukan pada perangkat elektronik. Jadi fungsi dari saklar toggle dibuat khusus untuk alat elektronik.

Bukan untuk lampu ataupun mesin yang memang cenderung biasa menggunakan jenis saklar dengan ukuran besar.

3. Saklar Mekanik

Saklar jenis ini bisa disebut sebagai saklar otomatis. Hal ini dikarenakan, fungsi saklar mekanik memang bisa berpindah dari posisi ON ke OFF secara otomatis.

Contoh pengaplikasiannya seperti pada saklar yang digunakan pada rice cooker, magic com dan lain sebagainya.

4. Saklar Selector Switch (SS)

Umumnya cara kerja saklar SS menggunakan metode pengoperasian yang dilakukan dengan cara diputar.

Jadi ada beberapa tingkatan operasi yang biasanya terdapat pada jenis saklar selector switch. Contoh pengaplikasiannya yaitu digunakan pada lampu dimmer, mesin cuci dan lain sebagainya.

5. Saklar Limit Switch (LS)

Saklar jenis ini biasanya ditandai dengan adanya alat yang menyerupai tuas. Dimana tuas yang terdapat pada saklar LS fungsinya sebagai plunger yang membuat saklar menjadi ON ataupun OFF.

Bagian Bagian Saklar Listrik

Untuk bisa memasang sebuah lampu, tentu anda juga perlu mengenali komponen penyusunnya. Saklar listrik tidak hanya terdiri dari tombol ON/OFF saja, ada beberapa komponen yang harus diketahui.

Nah dibawah ini merupakan gambar komponen dari saklar listrik yang bisa anda lihat.

pengertian saklar listrik

Simbol Saklar Listrik

pengertian saklar listrik

Umumnya simbol saklar diklasifikasikan menjadi 4 konsep mendasar yaitu SPST, SPDT, DPST dan DPDT. Masing-masing memiliki bentuk simbol yang berbeda. Selain itu saklar juga mempunya beraneka ragam simbol yang sesuai dengan jenis dan kegunaannya.

Pole dan Throw Saklar

Saklar listrik bisa digolongkan berdasarkan jumlah kontak dan kondisi yang dimilikinya. Jumlah kontak dan kondisi yang dimiliki tersebut biasanya disebut dengan istilah “Pole” dan “Throw“.

Pole adalah banyaknya kontak yang dimiliki oleh sebuah saklar, sedangkan Throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah saklar.

Berikut ini merupakan beberapa contoh jenis saklar listrik yang digolongkan berdasarkan “Pole” dan “Throw“:

  • SPST (Single Pole Single Throw), merupakan saklar ON/OFF yang paling sederhana dengan hanya mempunyai 2 terminal. Contohnya saklar listrik ON/OFF pada lampu.
  • SPDT (Single Pole Double Throw), merupakan saklar yang mempunyai 3 terminal. Saklar jenis ini bisa digunakan sebagai saklar pemilih. Contohnya saklar pemilih tegangan input adaptor yaitu 110V atau 220V.
  • DPST (Double Pole Single Throw), merupakan saklar yang mempunya 4 terminal. DPST bisa diartikan sebagai 2 saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
  • DPDT (Double Pole Double Throw), merupakan saklar yang mempunyai 6 terminal. DPDT bisa diartikan sebagai 2 saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
  • SP6T (Single Pole Six Throw), merupakan saklar yang mempunyai 7 terminal yang umumnya berfungsi sebagai saklar pemilih. Jenis saklar ini banyak ditemui dalam rangkaian adaptor yang bisa memilih berbagai tegangan output, misalnya pilihan output 1,5V, 3V, 4,5V, 6V, 9V dan 12V.

Simbol :

teknikelektronika.com

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian saklar listrik, cara kerja, jenis, simbol dan fungsinya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian sampai jumpa, terimakasih 😃

hanif Seorang perantau yang ingin sukses dengan belajar SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.