hanif Seorang perantau yang ingin sukses dengan belajar SEO

Pengertian Signal to Noise Ratio

pengertian signal to noise ratio

Pengertian Signal to Noise Ratio – Pada artikel kali ini akan membahas mengenai pengertian signal to noise ratio. Untuk itu simak pembahasannya dibawah ini.

Pengertian Signal to Noise Ratio

Signal to Noise Ratio (SNR atau S/N Ratio) adalah ukuran yang digunakan untuk membandingkan tingkat sinyal yang diinginkan dengan tingkat kebisingan atau Noise yang tidak diinginkan yang diambil dari latar belakang.

Dengan kata lain, SNR bisa didefinisikan sebagai rasio daya sinyal terhadap daya noise yang dinyatakan dalam satuan decibel (dB). Dalam bahasa Indonesia, Signal to Noise Ratio ini juga sering diterjemahkan menjadi rasio sinyal terhadap Noise.

Sinyal yang diinginkan bisa berupa ucapan ataupun musik, suara atau bunyi yang diinginkan pengguna dalam melakukan perekaman dengan mikrofon.

Sinyal-sinyal tersebut tentunya harus direkam dengan sejelas dan sekeras mungkin, sedangkan suara yang berada di latar belakang yang biasanya bisa berupa dengungan suara AC, suara pesawat terbang yang lewat, noise listrik dan noise lainnya yang tidak diinginkan dalam perekaman.

Dengan kata lain, sebuah mikrofon yang baik yaitu mikrofon yang bisa merekam sinyal yang tinggi dengan noise yang rendah.

Maka dari itu, tingkat signal to noise ratio merupakan salah satu spesifikasi yang sangat penting dalam menentukan kualitas sebuah mikrofon.

Rasio sinyal terhadap noise atau Signal to Noise ini dihitung dengan mengambil level sinyal yang diinginkan serta mengurangi level sinyal noise yang tidak diinginkan.

Jadi, semakin tinggi nilai rasio signal to noise-nya, semakin baik mikrofonnya. Hal ini dikarenakan semakin besar sinyal yang diinginkan yang direkam dan semakin sedikit noise yang ditangkap.

SNR yang dinyatakan dengan dB ini biasanya adalah dalam angka positif kecuali perangkat mikrofon tersebut menangkap lebih banyak noise daripada sinyal yang diinginkan atau mungkin sudah rusak.

Sebagian besar perangkat mikrofon dan headset dilengkapi lebar data (datasheet) yang memberikan informasi mengenai spesifikasi sinyal terhadap noise dari unit yang bersangkutan.

Biasanya, headset yang baik akan mempunyai SNR sebesar 60dB atau lebih, sedangkan headset yang mempunyai fungsi Noise-Canceling yang luar biasa memiliki SNR sebesar 100dB atau lebih besar.

Rumus Signal to Noise Ratio

Sebelum melakukan perhitungan signal to noise ratio (SNR), kita memerlukan pengukuran terhadap sinyal utama (S) yang diinginkan dan juga noise (N) yang tidak diinginkan.

Pengukuran ini biasanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pengukur sinyal (Signal Analyzer) yang bisa menampilkan grafik pada layarnya.

Sederhananya, rumus untuk menghitung signal to noise ratio (SNR) atau S/N Ratio seperti:

SNR = Sinyal – Noise

Catatan : Rumus ini hanya bisa digunakan jika nilai sinyal dan nilai noise sama-sama adalah dalam satuan decibel (dB).

Contoh Perhitungan Signal to Noise Ratio

Pada studio rekaman diketahui mempunyai mikrofon yang akan merekan suara orang yang sedang melakukan rekaman. Jika pada input dari mikrofon tersebut untuk sinyal yang diinginkan (suara penyanyi) sebesar -20dB, sedangkan untuk sinyal dari suara latar belakang sekitar penyanyi tersebut adalah -50dB. Jadi berapakah SNR dari mikrofon tersebut?

SNR = Sinyal – Noise
SNR = -20dB – (-50db)
SNR = 30dB

Kategori Kualitas Signal to Noise Ratio

Signal to Noise Ratio ini bisa dikategorikan kualitasnya seperti dibawah ini.

  • 40dB SNR = Excellent signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.
  • 25dB – 40dB SNR = Very good signal (3-4 bars); terkoneksi baik, throughput maksimal.
  • 15dB – 25dB SNR = Low signal (2 bars), terkonesi baik, throughput tidak maksimal.
  • 10dB – 15dB SNR = very low signal (1 bars), koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah.
  • 5dB – 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil, throughput sangat rendah.

Di dalam SNR ada juga SNR margin. SNR margin adalah suatu kualitas dari tingkat sinyal asli yang bisa diterima oleh modem dengan menggunakan media penghantarnya berupa kabel tembaga, serat optik maupun jenis konduktor lainnya.

Bisa diartikan juga tingkat perbedaan yang terdapat pada jalur transmisi antara kekuatan sinyal asli dengan noisenya.

Nah berikut ini adalah nilai ambang batas dari SNR margin: Nilai SNR Margin (Signal to Noise Margin). Semakin tinggi semakin baik.

  • 29,0 db – Keatas = Outstanding. (Bagus Sekali).
  • 20,0 db – 28,9 db = Excellent. (Bagus) – Kokensi Stabil.
  • 11,0 db – 19,9 db = Good. (Baik) – Sinyal ADSL dapat berlangsung lancar.
  • 07,0 db – 10,9 db = Fair. (Cukup) – Rentan terhadap gangguan.
  • 00,0 db – 06,9 db = Bad. (Buruk) – Sinkronasi gagal atau tidak lancar.

Dalam melakukan transmisi SNR juga terdapat Line Attenuation (LA). LA merupakan nilai yang bisa menunjukkan seberapa baik kualitas dari sinyal yang sudah diterimak dan merupakan faktor yang berpengaruh pada kualitas sinyal yang diterima juga berpengaruh pada panjang kabel.

Bisa diartikan juga sebagai redapan yang ada saat terjadi transmisi sinyal asli yang ditransmisikan melalui media tembaga, serat optik dan lain sebagainya.

Berikut ini merupakan ambang batas dari Line Attenuation: Line Attenuation semakin rendah semakin baik.

  • 00,0 db – 19,99 db = Outstanding (Bagus Sekali).
  • 20,0 db – 29,99 db = Excellent (Bagus).
  • 30,0 db – 39,99 db = Very Good (Baik).
  • 40,0 db – 49,99 db = Good (Cukup).
  • 50,0 db – 59,99 db = Poor (Buruk) kemungkinan akan sering terjadi gangguan.
  • 60,0 db – Keatas – Bad (Sangat Buruk) – Internet tidak akan bisa berjalan lancar.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian signal to noise ratio dan rumusnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian sampai jumpa, terimakasih 😃

hanif Seorang perantau yang ingin sukses dengan belajar SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.